KOMPONEN ELEKTRONIKA
Komponen Elektronika
Pengenalan Komponen Elektronika
Pada Pengenalan komponen elektronika ini akan dibahas jenis-jenis komponen elektronika, fungsi komponen elektronika, beserta simbol yang digunakan pada komponen elektronika.
Komponen elektronika adalah alat berupa benda yang menjadi pendukung suatu rangkaian pada peralatan elektronika yang bekerja sesuai dengan fungsinya. Baik yang menempel langsung ke CCB, PCB, Veroboard dan Protoboard ataupun jenis papan rangkaian lainnya, ataupun yang tidak menempel langsung pada papan rangkaian seperti kabel.
Secara umum, komponen elektronika dapat dibagi atas 2 macam berdasarkan fungsi kerjanya yaitu komponen elektronika pasif dan komponen elektronika aktif.
Simbol Skematis resistor terbagi dua versi, yaitu versi US dan Versi Eropa, meskipun terdapat perbedaan simbol resistor tapi kalian bebas untuk memilih. Meskipun bebas untuk memilih simbol resistor yang ingin digunakan, tapi perlu di ingat kalian tidak boleh mencampur atau menggunakan dua simbol tersebut dalam satu rangkaian.
Berikut perbedaan simbolnya
Berikut ini beberapa bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan resistor
- Komponen Pasif adalah komponen elektronika yang dapat beroperasi tanpa memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contoh komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, induktor, dan trafo atau tranformator.
- Komponen Aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus atau tegangan internal (sumber tambahan) untuk dapat beroperasi. Komponen aktif ini dapat menguatkan dan menyearahkan arus listrik, komponen aktif juga dapat mengubah bentuk energi menjadi energi lain. Contoh komponen aktif adalah dioda, transistor, IC (integrated circuit).
Jenis-Jenis Komponen Elektronika
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang umumnya digunakan pada rangkaian elektronika ataupun rangkaian listrik lainnya dengan fungsi utama yaitu menghambat/membatasi jumlah arus input atau arus yang mengalir masuk ke dalam satu rangkaian, dimana kemampuan resistor dalam membatasi arus masuk sesuai dengan spesifikasi resistor tersebut. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan untuk resistansi pada resistor disebut Ohm dengan simbol Ω (Omega).
Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan untuk resistansi pada resistor disebut Ohm dengan simbol Ω (Omega).
Umumnya berbagai jenis pada resistor dibuat dari bahan dan sifat atau karakteristik yang berbeda., disamping itu spesifikasi lain yang perlu diperhatikan ketika memilih sebuah resistor pada suatu rancangan adalah besaran watt-nya.
Karena resistor bekerja dengan konsep dialiri arus listrik, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut disipasi daya yaitu berupa panas sebesar W=I2R.
Semakin besar fisik atau ukuran dari suatu resistor, maka hal ini akan berbanding lurus dengan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Resistor yang ada dipasaran tersedia dengan ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt, dimana resistor yang memiliki disipasi daya dari 5, 10 hingga 20 watt.
Tetapi umumnya untuk jenis resistor yang berukuran lebih besar (jumbo) nilai resistansi dicetak langsung dibadannya sehingga dapat terlihat, misalnya 100Ω 5W.
Resistor umumnya memiliki bentuk kubik memanjang persegi empat yang memiliki warna dasar putih, meskipun juga terdapat bentuk lain seperti silinder.
Karena resistor bekerja dengan konsep dialiri arus listrik, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut disipasi daya yaitu berupa panas sebesar W=I2R.
Semakin besar fisik atau ukuran dari suatu resistor, maka hal ini akan berbanding lurus dengan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Resistor yang ada dipasaran tersedia dengan ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt, dimana resistor yang memiliki disipasi daya dari 5, 10 hingga 20 watt.
Tetapi umumnya untuk jenis resistor yang berukuran lebih besar (jumbo) nilai resistansi dicetak langsung dibadannya sehingga dapat terlihat, misalnya 100Ω 5W.
Resistor umumnya memiliki bentuk kubik memanjang persegi empat yang memiliki warna dasar putih, meskipun juga terdapat bentuk lain seperti silinder.
Simbol Resistor
Simbol Skematis resistor terbagi dua versi, yaitu versi US dan Versi Eropa, meskipun terdapat perbedaan simbol resistor tapi kalian bebas untuk memilih. Meskipun bebas untuk memilih simbol resistor yang ingin digunakan, tapi perlu di ingat kalian tidak boleh mencampur atau menggunakan dua simbol tersebut dalam satu rangkaian.
Berikut perbedaan simbolnya
Bahan Resistansi Pada Resistor
Resistor dapat dibuat dari sejumlah bahan yang berbeda, perbedaan bahan resistansi pada resistor akan menentukan kualitas dari resistor tersebut.Berikut ini beberapa bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan resistor
1. Komposisi Karbon
Memiliki daya rendah hingga menengah, toleransi dan satbilitas yang dihasilkan dari resistor komposis karbon relatif buruk, disamping itu juga menghasilkan lebih banyak noise dibanding tipe resistor lainnya.2. Film Karbon
Memiliki daya rendah, toleransi sert Memiliki daya rendah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan lumayan bagus, serta tidak menghasilkan banyak noise.3. Film Metal
Memiliki daya rendah hingga menengah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan dari ressitor jenis ini sangat baik, disamping itu hampir tidak ada noise yang dihasilkan.4. Gulungan KawatMemiliki daya tinggi hingga sangat tinggi, toleransi yang dihasilkan sangat baik serta stabilitas yang juga baik, disamping itu hampir tidak ada noise yang dihasilkan.
Secara umum resistor diklasifikasikan atas 4 jenis yaitu resistor tetap, resistor variabel, resistor suhu dan resistor cahaya.
Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi
Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan gambar
Secara singkat kapasitor dapat dikatakan sebagai sebuah komponen elektronik yang memiliki kapasitas atau kemampuan untuk menyimpan muatan listrik yang menghasilkan beda potensial (statis voltage) di kedua platnya, kapasitor seperti halnya baterai kecil isi ulang.
Kapasitor sendiri terbuat dari 2 konduktor dekat (biasanya pelat) yang dipisahkan (2 plat tidak saling terhubung atau bersentuhan) oleh udara atau bahan dielektrik seperti mika, keramik, kertas lilin, plastik atau bahan gel.
Pelat tersebut akan menumpuk muatan listrik ketika terhubung ke catu daya (sumber daya). Satu lempeng mengakumulasi muatan positif dan satu lempeng lainnya akan mengakumulasi muatan negatif.
Ada berbagai jenis kapasitor tergantug dari inti kapasitor penyusunnya dimulai dari kapasitor ukuran kecil hingga yang besar tetapi prinsip kerjanya sama yaitu menyimpan daya.
Kapasitor sendiri terbuat dari 2 konduktor dekat (biasanya pelat) yang dipisahkan (2 plat tidak saling terhubung atau bersentuhan) oleh udara atau bahan dielektrik seperti mika, keramik, kertas lilin, plastik atau bahan gel.
Pelat tersebut akan menumpuk muatan listrik ketika terhubung ke catu daya (sumber daya). Satu lempeng mengakumulasi muatan positif dan satu lempeng lainnya akan mengakumulasi muatan negatif.
Ada berbagai jenis kapasitor tergantug dari inti kapasitor penyusunnya dimulai dari kapasitor ukuran kecil hingga yang besar tetapi prinsip kerjanya sama yaitu menyimpan daya.
Secara umum kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variabel.
Perhatikan komponen elektronika kapasitor resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi
Perhatikan komponen elektronika jenis kapasitor berikut yang dilengkapi dengan gambar
3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berguna untuk Mengatur Frekuensi, memfilter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.
Pada rangkaian DC, induktor digunakan memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus, sedangkan pada rangkaian AC induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Secara umum komponen elektronika induktor dibagi atas induktor tetap dan induktor tidak tetap (coil variable)
Perhatikan komponen elektronika jenis induktor berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol
4. Dioda
Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik pada satu arah saja, selain itu juga mampu menghambat arus listrik dari arah berlawanan.
Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah penghubung atau junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).
Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah penghubung atau junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).
Berdasarkan Fungsinya Dioda terdiri atas beberapa jenis diantaranya :
- Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (rectifier) yang umumnya terbuat dari bahan Silikon atau germanium dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
- Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
- Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
- Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD
- Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering juga digunakan sebagai Sensor.
- LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya monokromatik.
Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan gambar
5. Transistor
Adapun pengertian transistor secara sederhana yaitu perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk mengganti atau memperkuat energi listrik.
Ada dua jenis transistor dasar yang umum diluar sana yaitu bi-polar junction (BJT) dan efek medan logam-oksida atau metal-oxide field-effect (MOSFET). Dalam tutorial ini kita akan fokus pada BJT, karena sedikit lebih mudah dimengerti.
Jika kita gali lebih dalam lagi pada tipe transistor, sebenarnya ada dua versi BJT yaitu NPN dan PNP, pertama kita akan fokus terlebih dahulu ke NPN. Setelah memiliki pemahaman yang kuat tentang NPN maka akan lebih mudah untuk memahami PNP, MOSFET bahkan kita akan dapat membandingkannya dengan transistor NPN.
Simbol Transistor, Pin & Kontruksinya
Transistor pada dasarnya adalah perangkat tiga terminal. Pada transistor junction dua kutub (BJT), pin-pin tersebut diberi label yaitu Collector (C), Base (B), dan Emitor (E). Simbol sirkuit untuk NPN dan PNP BJT bisa dilihat pada gambar bawah ini:
Satu-satunya perbedaan antara transistor NPN dan PNP adalah arah panah pada emitor. Panah pada NPN menunjuk keluar, dan pada PNP menunjuk kedalam. Untuk mengingatnya kamu bisa memakai ini
NPN: Not Pointing iN
Maksdnya Not = tidak, Pointing = Menunjuk, In = Kedalam
Konstruksi Transistor
Transistor mengandalkan semikonduktor saat bekerja, semikonduktor adalah bahan konduktor yang tidak cukup murni (seperti kawat tembaga) tetapi juga bukan isolator (seperti udara).
Dengan adanya konduktivitas semikonduktor maka memudahkan elektron mengalir tetapi juga tergantung pada variabel seperti suhu atau keberadaan elektron yang lebih banyak atau lebih sedikit.
Dengan adanya konduktivitas semikonduktor maka memudahkan elektron mengalir tetapi juga tergantung pada variabel seperti suhu atau keberadaan elektron yang lebih banyak atau lebih sedikit.
Transistor Sebagai Dua Dioda
Transistor bisa diartikan sebagai perpanjangan dari komponen semikonduktor lain yaitu dioda, dimana transistor sebagai dua dioda dengan katoda (atau anoda) diikat bersama:
Dioda yang menghubungkan basis ke emitor adalah yang penting di sini dimana menunjukkan arah arus yang mengalir melalui transistor.
Gambar diatas berguna jika kamu perlu menguji transistor dengan menggunakan fungsi tes dioda atau resistansi pada multimeter, dimana kamu dapat mengukur lintasan terminal BE dan BC untuk memeriksa keberadaan "dioda" tersebut.
Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsinya
Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan gambar
6. IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika yang memiliki fungsi elektronika tertentu.
IC dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya, bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC bermacam-macam yakni dpat berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan memori atau media penyimpanan.
Perhatikan komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol
IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika yang memiliki fungsi elektronika tertentu.
IC dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya, bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC bermacam-macam yakni dpat berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan memori atau media penyimpanan.
Perhatikan komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol
Komentar
Posting Komentar